JAKARTA – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia kembali menggelar program bantuan bacaan bermutu untuk tahun 2025. Program yang berlandaskan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan ini menyasar berbagai jenis perpustakaan di seluruh Indonesia, termasuk perpustakaan desa, kelurahan, taman bacaan masyarakat, dan rumah ibadah.
Program tahun ini memiliki skala lebih besar dengan target 10.000 lokasi penerima bantuan yang tersebar di 37 provinsi. Total bantuan mencapai 10 juta eksemplar buku yang telah dikurasi khusus dan disesuaikan dengan kebutuhan pembaca, terutama anak-anak usia dini hingga kelas 3 SD.
“Setiap perpustakaan akan menerima 1.000 judul buku beserta rak buku untuk mendukung pengembangan literasi di daerah masing-masing,” kata perwakilan Perpustakaan Nasional dalam sosialisasi program yang digelar di Jakarta.
Program ini muncul sebagai respons terhadap temuan UNESCO yang menyatakan bahwa anak-anak yang tidak diperkenalkan dengan buku sejak dini berisiko mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan literasi. Selain itu, laporan UNESCO juga menekankan pentingnya pembelajaran literasi yang melibatkan keluarga dan lintas generasi.
Evaluasi program serupa pada tahun 2024 menunjukkan hasil positif. Survei terhadap 2.859 lokasi penerima bantuan mengungkapkan bahwa 96,53% lokasi melaporkan peningkatan kunjungan masyarakat, terutama anak-anak. Sekitar 72,18% perpustakaan juga melaporkan peningkatan aktivitas seperti literasi untuk anak, membaca bersama, dan resensi buku.
Sebagai bagian dari program, Perpustakaan Nasional juga memberikan pendampingan dan pelatihan kepada pengelola perpustakaan selama tiga hari. Pelatihan mencakup pengelolaan perpustakaan, pemanfaatan bahan bacaan, dan berbagai aktivitas untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
“Perpustakaan di tingkat desa dan taman bacaan masyarakat memiliki posisi strategis karena memberikan akses langsung ke sumber informasi berkualitas, terutama di daerah yang jauh dari pusat kota,” tambah perwakilan Perpustakaan Nasional.
Melalui program ini, Perpustakaan Nasional berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, mendorong partisipasi sosial, dan membangun generasi yang lebih cerdas, kritis, serta kreatif dalam menghadapi tantangan global.
Reportase: Perpustakaan Nasional Kembali Luncurkan Program Bantuan Bacaan Bermutu 2025
