Perpusnas Luncurkan Program KKN Tematik Literasi untuk 1000 Desa di 13 Provinsi

JAKARTA – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) tahun ini akan memulai program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi sebagai bagian dari upaya peningkatan literasi di desa-desa Indonesia.
Program ini merupakan kolaborasi antara Perpusnas dengan perguruan tinggi negeri di Indonesia melalui koordinasi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Tujuannya adalah mengoptimalkan pemanfaatan koleksi buku berkualitas yang telah disalurkan melalui Program Bantuan 1000 Buku Bermutu pada tahun 2024.
Dalam acara Sosialisasi KKN Tematik Literasi Tahun 2025 yang diselenggarakan pada Kamis (20/03/2025), diumumkan bahwa sebanyak 1000 desa di 13 provinsi akan menjadi lokasi pelaksanaan program. Desa-desa tersebut berada di wilayah dengan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Tahun 2024 yang tergolong sangat rendah.
Kepala Perpusnas, E. Aminudin Aziz, mengidentifikasi dua tantangan utama dalam membangun budaya membaca dan kecakapan literasi masyarakat, yaitu ketersediaan bahan bacaan dan upaya fasilitasi kegiatan membaca.
“Program ini saya yakin akan berhasil mengingat mahasiswa dan dosen dengan kreativitasnya akan bisa berkembang bersama-sama dengan anggota masyarakat di desa,” ujar Aziz.
Perpusnas sebelumnya telah menyalurkan bantuan sebanyak 1000 buku untuk 10.000 desa pada tahun 2024. Program tersebut akan dilanjutkan pada tahun 2025 dan telah mendapat sambutan positif dari pembaca, terutama anak-anak usia PAUD dan SD.
Berdasarkan rekomendasi Kemdiktisaintek, sebanyak 20 perguruan tinggi negeri akan berpartisipasi dalam pelaksanaan program KKN Tematik Literasi Tahun 2025.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiktisaintek, Aisyah Endah Palupi, menyatakan bahwa program ini dirancang untuk menggabungkan peningkatan literasi dan pengembangan masyarakat desa sebagai upaya menciptakan SDM unggul.
“Peran mahasiswa juga diharapkan mampu memberikan dampak yang positif melalui pendampingan optimalisasi koleksi buku yang sudah disediakan dan berbagai program yang dirancang bagi siswa PAUD dan masyarakat desa,” tambah Palupi.
Palupi juga menekankan bahwa program KKN Tematik Literasi sejalan dengan prioritas nasional dalam pemberdayaan masyarakat desa melalui penguatan kapasitas komunitas dan optimalisasi sumber daya lokal, termasuk peran perpustakaan desa sebagai pusat literasi dan inklusi sosial.

Tinggalkan Balasan